2 Rudal Iran Melesat ke Israel Saat Gencatan Senjata

Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah dua rudal dilaporkan melesat ke wilayah Israel pada saat gencatan senjata masih berlaku. Serangan tersebut memicu sistem peringatan dini di beberapa kota Israel, menyebabkan warga panik dan berlarian menuju tempat perlindungan.

Rudal Ditembakkan Saat Gencatan Senjata

Insiden ini terjadi pada malam hari, ketika dua rudal terdeteksi melintasi perbatasan dan mengarah ke wilayah utara Israel. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, ledakan yang terdengar memicu sirene peringatan dan membangkitkan kembali ketegangan yang sempat mereda.

Militer Israel mengonfirmasi adanya peluncuran rudal tersebut dan menyebut bahwa rudal diyakini berasal dari wilayah yang dikendalikan kelompok pro-Iran. “Kami menganggap ini sebagai pelanggaran serius terhadap gencatan senjata,” ujar perwakilan militer Israel.

Warga Panik, Sirene Berbunyi di Tengah Malam

Suasana kota menjadi mencekam ketika sirene berbunyi keras dan berulang kali. Banyak warga yang terbangun dari tidur dan segera mencari tempat berlindung di ruang bawah tanah atau bunker darurat. Video di media sosial menunjukkan suasana panik serta kepulan asap di langit malam.

Seorang warga di Haifa mengatakan, “Kami pikir situasi sudah aman karena gencatan senjata. Tapi ternyata rudal masih bisa datang kapan saja.”

Baca Juga: Apakah Hewan Bisa Berbohong? Ini Faktanya

Iran Belum Tanggapi Tuduhan

Hingga saat ini, pihak Iran belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. Sebelumnya, Iran telah membantah terlibat dalam serangan selama masa gencatan senjata dan menyebut klaim Israel sebagai provokasi politik yang bertujuan memperkeruh suasana.

Namun, serangan terbaru ini kembali membuka peluang konfrontasi terbuka di kawasan jika kedua pihak tidak segera meredakan situasi.

Reaksi Internasional

Menyusul serangan tersebut, beberapa negara langsung menyerukan agar kedua pihak menahan diri. PBB dan Uni Eropa meminta investigasi menyeluruh terhadap insiden rudal ini dan mendorong agar gencatan senjata tetap dihormati demi menjaga stabilitas kawasan.

Dua rudal yang diduga berasal dari Iran meluncur ke Israel saat gencatan senjata masih berlaku, memicu sirene dan kepanikan warga. Meski belum ada korban, serangan ini berpotensi menggagalkan upaya perdamaian dan kembali memanaskan konflik kedua negara.

Apakah Hewan Bisa Berbohong? Ini Faktanya

Kita sering menganggap kebohongan sebagai tindakan yang hanya dilakukan manusia, karena berbohong memerlukan kemampuan berpikir kompleks, kesadaran diri, dan niat menyembunyikan kebenaran. Namun, dalam kajian biologi dan etologi (ilmu perilaku hewan), muncul pertanyaan menarik: apakah hewan bisa berbohong ?

Ternyata, beberapa hewan menunjukkan perilaku yang secara ilmiah dapat dikategorikan sebagai bentuk penipuan atau manipulasi. Meski tidak dilakukan dengan kesadaran moral seperti manusia, perilaku ini tetap menunjukkan bahwa kemampuan “berbohong” bisa saja bukan hak eksklusif manusia.

Penipuan dalam Dunia Hewan

1. Primata (Simpanse, Bonobo)

Primata dikenal memiliki kecerdasan sosial yang tinggi. Peneliti pernah mengamati simpanse jantan menyembunyikan makanan atau berpura-pura tidak tertarik pada objek tertentu agar tidak menarik perhatian lawannya. Ini bentuk manipulasi untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus bersaing secara langsung.

2. Burung Gagak dan Jay

Burung gagak dan burung jay adalah burung cerdas yang mampu berpikir ke depan. Mereka sering berpura-pura menyimpan makanan di satu tempat ketika ada burung lain yang mengamati, lalu diam-diam memindahkannya. Ini bentuk penipuan untuk melindungi cadangan makanannya.

3. Cumi-cumi Jantan

Beberapa jenis cumi-cumi jantan kecil akan mengubah warna dan postur tubuh mereka agar terlihat seperti betina saat mendekati betina lain, terutama jika ada jantan dominan di dekatnya. Ini dilakukan untuk menghindari persaingan atau serangan, sekaligus meningkatkan peluang berkembang biak.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Seputar Omicron: Meluruskan Informasi yang Beredar

4. Kupu-kupu, Katak, dan Ikan

Beberapa hewan menggunakan mimikri (meniru bentuk atau warna makhluk lain) untuk menghindari pemangsa. Meski bukan kebohongan dalam arti sosial, ini adalah bentuk penipuan visual yang berkembang secara evolusioner untuk bertahan hidup.

Apakah Ini Bisa Disebut Berbohong?

Dari sudut pandang manusia, berbohong berarti menyembunyikan kebenaran dengan kesadaran dan niat. Namun, dalam dunia hewan, tindakan seperti menyembunyikan makanan, menyamar, atau berpura-pura, dilakukan secara instingtif dan tanpa pemahaman moral.

Para ilmuwan menyebut ini sebagai penipuan adaptif, yaitu perilaku yang secara evolusioner menguntungkan hewan untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Jadi, meskipun hewan tidak “berbohong” seperti manusia, perilaku mereka menunjukkan fungsi biologis yang serupa.

Kesimpulan: Apakah Hewan Bisa Berbohong?

Jawabannya: ya, dalam konteks biologis. Hewan bisa melakukan tindakan manipulatif seperti menyembunyikan informasi, menyamar, atau menipu makhluk lain demi keuntungan mereka. Walaupun tidak disertai kesadaran etis, perilaku ini membuktikan bahwa strategi kebohongan alami bukanlah hal yang eksklusif bagi manusia.

Mitos atau Fakta Seputar Omicron: Meluruskan Informasi yang Beredar

Sejak munculnya varian Omicron sebagai salah satu mutasi dari virus COVID-19, berbagai informasi berkembang di masyarakat. Sayangnya, tidak semuanya akurat. Banyak mitos tersebar yang membuat masyarakat bingung dan cemas. Untuk itu, penting bagi kita memahami mana yang fakta dan mana yang hanya mitos agar bisa bersikap lebih bijak menghadapi situasi ini.

1. Omicron Hanya Menyerang Orang yang Belum Vaksin (Mitos)

Banyak beranggapan bahwa Omicron hanya menyerang orang yang belum divaksinasi. Faktanya, Omicron bisa menginfeksi siapa saja, baik yang sudah divaksin maupun belum. Namun, orang yang sudah menerima vaksin lengkap umumnya memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan mereka yang belum divaksin. Vaksin tetap menjadi perlindungan terbaik untuk mengurangi risiko gejala berat dan komplikasi.

2. Omicron Lebih Ringan dari Varian Sebelumnya (Fakta)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi Omicron cenderung menyebabkan gejala yang lebih ringan dibandingkan varian Delta. Gejala umum yang sering dialami meliputi sakit tenggorokan, pilek, batuk ringan, dan kelelahan. Meski demikian, bagi kelompok rentan seperti lansia atau penderita penyakit kronis, Omicron tetap bisa berbahaya. Oleh karena itu, tetap perlu menjaga protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi.

3. Vaksin Tidak Efektif Melawan Omicron (Mitos)

Beredar kabar bahwa vaksin sama sekali tidak efektif melawan Omicron. Ini tidak benar. Vaksin memang mungkin tidak sepenuhnya mencegah infeksi, namun terbukti efektif dalam mengurangi risiko gejala berat, rawat inap, dan kematian. Bahkan booster vaksin dianjurkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian ini. Jadi, vaksinasi tetap menjadi langkah penting untuk melindungi diri.

Baca Juga : Emas Antam: Informasi Fakta Berita Indonesia Emas

4. Omicron Tidak Berbahaya, Jadi Tidak Perlu Tes COVID-19 (Mitos)

Meski banyak yang mengalami gejala ringan, bukan berarti tes COVID-19 tidak diperlukan. Tes tetap penting untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi, agar dapat segera melakukan isolasi dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Mengabaikan tes hanya akan mempercepat penyebaran virus di masyarakat, terutama kepada mereka yang memiliki kondisi kesehatan rentan.

5. Masker dan Protokol Kesehatan Masih Dibutuhkan (Fakta)

Ada juga yang mengatakan bahwa masker sudah tidak diperlukan lagi karena Omicron lebih ringan. Ini merupakan mitos. Masker tetap menjadi salah satu perlindungan terbaik untuk mencegah penularan virus. Selain itu, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan masih relevan dilakukan, terutama di tempat umum atau saat berkumpul dengan banyak orang.

Memahami perbedaan antara mitos dan fakta tentang Omicron sangat penting agar kita tidak salah langkah dalam menjaga kesehatan. Vaksinasi, protokol kesehatan, dan informasi yang akurat adalah kunci utama agar kita bisa hidup berdampingan dengan situasi pandemi dengan aman. Bijak memilah informasi akan membantu masyarakat tetap tenang dan waspada.

Emas Antam: Informasi Fakta Berita Indonesia Emas

Emas Antam, yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam), telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang di Indonesia yang ingin berinvestasi. Sebagai salah satu produsen emas terbesar di negara ini, Antam menawarkan logam mulia dengan kualitas terjamin dan kemurnian 999,9%. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap emas, khususnya Emas Antam, terus meningkat, seiring dengan ketidakpastian ekonomi global dan tingginya minat masyarakat untuk menyimpan aset dalam bentuk emas.

Harga Emas Antam Terkini

Pada tahun 2025, harga emas Antam mengalami fluktuasi yang signifikan, seiring dengan tren harga emas global. Pada Juni 2025, harga jual emas Antam berada pada angka Rp1.928.000 per gram, sementara harga beli kembali (buyback) tercatat Rp1.772.000 per gram. Harga ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi ekonomi domestik dan global, serta faktor lain seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan permintaan pasar.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

Harga emas tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor domestik, tetapi juga oleh kondisi ekonomi global. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga emas di pasar adalah:

  • Kondisi Ekonomi Global: Ketika ketidakpastian ekonomi meningkat, baik itu karena krisis finansial, inflasi tinggi, atau ketegangan geopolitik, permintaan terhadap emas sebagai aset aman (safe haven) akan meningkat, sehingga harga emas ikut melonjak.

  • Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah: Karena emas diperdagangkan dalam dolar AS, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar akan mempengaruhi harga emas dalam mata uang lokal. Ketika rupiah melemah terhadap dolar, harga emas dalam rupiah cenderung naik.

  • Permintaan dan Penawaran: Keseimbangan antara permintaan dan pasokan emas juga memainkan peran penting dalam menentukan harga. Jika permintaan lebih tinggi daripada pasokan, harga emas cenderung meningkat.

Keunggulan Emas Antam

Emas Antam dikenal dengan beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan banyak investor, baik pemula maupun berpengalaman. Beberapa keunggulannya antara lain:

  • Kemurnian Tinggi: Emas Antam memiliki kemurnian 999,9%, yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Hal ini menjamin kualitas emas yang lebih baik dan nilai jual yang stabil.

  • Legalitas Terjamin: Setiap produk emas Antam dilengkapi dengan sertifikat resmi yang menjamin keaslian dan kualitasnya. Ini memberikan rasa aman bagi para pembeli, karena mereka tahu bahwa mereka membeli emas yang terjamin.

  • Likuiditas yang Tinggi: Emas Antam mudah diperjualbelikan di berbagai butik emas resmi dan lembaga keuangan di seluruh Indonesia. Hal ini memudahkan para investor untuk menjual kembali emas mereka jika dibutuhkan.

Cara Membeli Emas Antam

Emas Antam dapat dibeli melalui berbagai saluran yang mudah diakses oleh masyarakat Indonesia, antara lain:

  • Butik Emas Logam Mulia: PT Antam memiliki jaringan butik resmi di berbagai kota besar di Indonesia yang menyediakan produk emas Antam.

  • Platform Online: Pembelian emas Antam kini juga dapat dilakukan secara online melalui situs resmi Antam atau platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan Antam.

  • Pegadaian: Beberapa cabang Pegadaian juga menyediakan produk emas Antam yang bisa dibeli oleh masyarakat.

Emas Antam tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi atau mengamankan nilai aset mereka. Dengan kualitas yang terjamin, harga yang kompetitif, serta likuiditas yang tinggi, emas Antam memberikan banyak keuntungan bagi investor. Sebelum memutuskan untuk membeli atau berinvestasi, penting untuk memonitor harga emas dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pasar.

Mediasi Kedua Antara Yayasan MBN dan Mitra Dapur MBG Kalibata

Mediasi Kedua Antara Yayasan MBN dan Mitra Dapur MBG Kalibata

Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) dan mitra dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan, akan kembali menjalani proses mediasi kedua dalam penyelesaian sengketa yang sedang ditangani kepolisian.

Latar Belakang Sengketa

Program MBG Kalibata sebelumnya digagas sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu dengan menyediakan makanan bergizi secara gratis. Namun, belakangan muncul perselisihan antara Yayasan MBN dan mitra dapur penyelenggara terkait manajemen operasional dan pembiayaan.

Proses Hukum dan Upaya Mediasi

Mediasi pertama yang dilakukan sebelumnya belum membuahkan kesepakatan, sehingga kedua pihak sepakat untuk kembali duduk bersama dalam pertemuan kedua. Proses ini merupakan bagian dari penyelesaian damai sebelum kasus ini berpotensi masuk ke tahap penyidikan lebih lanjut.

Harapan Penyelesaian Damai

Kedua belah pihak diharapkan dapat menemukan titik temu agar program sosial ini tetap berjalan tanpa hambatan. Mediasi kedua ini juga menjadi kesempatan untuk memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak sehingga tidak ada lagi miskomunikasi di masa depan.

Dampak terhadap Penerima Manfaat

Program MBG Kalibata telah membantu banyak warga sekitar, sehingga jika sengketa berlarut-larut, masyarakat yang bergantung pada bantuan ini bisa menjadi pihak yang paling dirugikan.

Peran Aparat Penegak Hukum

Kepolisian terus memantau perkembangan mediasi ini sembari memastikan proses hukum berjalan transparan. Jika mediasi gagal, maka penyelidikan lebih mendalam akan dilakukan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.